Jakarta- Ilmuwan menciptakan peta terbaru yang menunjukkan kawasan paling rentan gempa di seluruh dunia. Peta ini memanfaatkan sejarah gempa selama empat ribu tahun.
Pemetan itu membantu masyarakat dunia memahami risiko tinggal di kawasan dengan kegiatan seismik berbahaya.
“Kini, semakin banyak orang yang tinggal di daerah rawan bencana. Gempa bumi di Jepang dan Christchurch (Selandia Baru) menjadi pengingat yang tragis soal hubungan rapuh antara manusia dan bencana alam,” ujar pencipta peta ini sekaligus peneliti di Departemen Geografi, University of Sheffield, Inggris, Benjamin Hennig.
Hennig juga menciptakan peta baru yang lebih mendeskripsikan kondisi Jepang. Ini menunjukkan mayoritas penduduk di negara itu, setidaknya 80 juta orang, terkonsentrasi di sepanjang pantai Pasifik. Peta itu juga termasuk topografi, geografi laut, dan kedalaman air laut.
“Peta ini membantu kita mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara risiko alam dan pola populasi global,” ujar Hennig.
Peta ini menyediakan visualisasi semua gempa bumi besar yang terjadi sejak 2150 SM. Kriteria gempa di peta ini adalah kerusakan melebihi US$1 juta (Rp9 miliar), menewaskan lebih dari 10 orang, berkekuatan di atas 7,5 SR dan menghasilkan tsunami.
0 komentar:
Posting Komentar